“JEJAK TERSAPU OMBAK”

Senyuman yang menjijikkan itu masih terpampang pada bibir pantai yang bengkak bernanah
deru ombak memecah karang dan tebing
tinggalkan abrasi pada laut titipan
mentari pun tenggelam
sedangkan mimpi terpasung dalam alunan sepi
sisakan rinai hujan pada pagi tak bermentari

Bila kami segelintir orang yang menginginkan perubahan kecil
bukan mencari pujian ataukah sindir
bukan berniat unjuk mahir
bukan pula halusinasi yang kau anggap hayalan pagi
namun kami hanyalah mimpi yang terkubur dalam benak penyair
yang ingin mencicipi rasa nyaman pada perahu terkayuh
yang ingin mencari ketenangan dalam perjanan yang jauh
yang ingin sedikit tersenyum kala hati tergores janji-janji keruh

Kami seperti untaian kata yang tertanam dalam lubuk hati
saat yang tepat mungkin akan menjadi puisi yang kau kagumi
tetapi tetap,
kau tak pernah mengerti arti mimpi
dan kami tidak peduli

Jalan kami masih panjang
kami akan terus berjalan menyusuri pantai yang bergelombang
meski jejak itu terseret air pasang
kami tetap berlari mengejar terang....



Related

puisi 573445887405367220

Post a Comment

Silahkan hubungi sanggar ruang condet

emo-but-icon

SANGGARUANG

item